Jangan Jadi Freelancer Kalau Gak Tangguh
Freelancer ialah orang yang bekerja secara paruh waktu, dengan bayaran yang cukup menggiurkan. Menggiurkan, karena nominal bayaran yang diberikan oleh klien (pemberi kerja), cukup besar.
Bahkan, ada beberapa freelancer, yang mendapatkan job dari luar negeri. Bayangkan saja, kalau dikasih bayaran pake dolar, kan lumayan kalau seandainya dikonversi (ditukar) ke Rupiah. Pasti akan geleng-geleng kepala ngeliat jumlahnya, Hehehe….!
Nah, ini menjadi salah satu peluang besar, bagi orang-orang yang memiliki keahlian bahasa, dan juga yang memiliki keahlian di bidang TI (teknologi informasi), Web Master, Web Desain, akuntansi, dan lain sebagainya. Yang jasanya, bisa dipasarkan oleh orang-orang se-antero dunia.
Intinya, menjadi freelancer merupakan pekerjaan yang lebih mengandalkan orang-orang keahlian tertentu, dan keahlian tersebut bisa dipasarkan dan dibutuhkan oleh kebanyakan orang.
Bila dipermudah lagi, freelancer merupakan pekerjaan yang lebih mengedepankan outuput produk ataupun jasa. Dan mengesampingkan waktu pekerjaan.
Artinya, hal terpenting klien (si pemberi kerja) mendapatkan outuput produk dan jasa secara terbaik. Dan si penerima kerja, boleh mengerjakan di mana saja. Asalkan pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan benar.
Tentu saja, setiap pekerjaan dan pilihan pekerjaan, akan ada sisi negatif dan sisi positif. Maka dari itu, mari kita ketahui sisi positif dan negatif dari profesi freelancer.
Beberapa sisi positif seorang Freelancer, antara lain:
Pertama, seorang Freelancer memiliki kebebasan waktu. Artinya, pekerjaan yang dikerjakan oleh Freelancer, biasanya bersifat take-home (dibawa pulang). Dan klien (pihak pemberi kerja), tidak mempermasalahkan, dirinya mau mengerjakan kerjaan tersebut di mana saja.
Hal terpenting, output pekerjaan berupa produk ataupun jasa yang dihasilkan, harus diselesaikan sesuai tenggat waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Umpamanya pekerjaan yang diberikan 2 minggu, maka 2 minggu sudah harus diselesaikan. Karena, tak ada pekerjaan molor bagi seorang Freelancer.
Kedua, bayaran Freelancer cukup menggiurkan. Seorang Freelancer memiliki bayaran (pendapatan) yang cukup besar. Karena, kebanyakan dari Freelancer itu mengedepankan keahlian yang dimiliki. Dan orang-orang yang memberikan pekerjaan, akan berani membayar mahal.
Ketiga, Freelancer bisa mendapatkan pekerjaan dari mana saja. Artinya, Freelancer bisa mendapatkan pekerjaan, baik dari dalam negeri atau bahkan dari luar negeri. Karena, Freelancer tidak akan mempermasalahkan, dari mana dirinya mendapatkan pekerjaan. Hal terpenting, pekerjaan yang dikerjkan sesuai keahlian yang dimiliki.
Keempat, Freelancer banyak memiliki teman. Bagi Freelancer, teman merupakan mitra dan juga jaringan yang cukup penting. Karena, teman bisa menjadi sumber pemberi informasi kepada mitra-mitra lainnya, yang akan memberikan pekerjaan. Maka dari itu, tak heran jika Freelancer akan memiliki teman yang cukup banyak.
Kelima, produktivitas beriringan dengan pendapatan. Artinya, Freelancer yang rajin, ulet dan tekun, biasanya cendrung memiliki pendapatan yang cukup tinggi. Karena, profesi Freelancer itu cukup adil. Siapa yang mau berkeringat (bekerja keras) dan selalu meningkatkan produktivitas, akan beriringan dengan tingginya pendapatan yang dimiliki.
Keenam, Freelancer akan terbebas dari kemacetan jalanan. Sehingga, dengan terbebas dari kemacetan, dirinya dapat bekerja kapan saja dan di mana saja. Bisa bekerja semenjak pagi buta hingga malam hari. Ataupun dari malam hari hingga pagi buta. Sehingga, dengan terbebas dari kemacetan, ide dan kreativitas yang dimiliki tetap maknyus.
Dan perlu diketahui bersama, kemacetan yang ada di kota-kota besar, ternyata mampu menguras kreativitas dan juga kinerja seseorang. Sehingga, dengan banyaknya terkena macet di jalan. Maka, kreativitas dan kinerja seseorang cendrung mengalami penurunan.
Jika Anda tidak percaya, coba bagi Anda yang bekerja di kantor (karyawan). Setelah terkena kemacetan di jalan, dan sampai di kantor tempat Anda bekerja. Mata akan terasa ngantuk, dan pikiran ngalor-ngidul tak tahu kemana. Nah, hal yang menyebabkan seperti itu, ialah karena terkena macet di jalan raya.
Beberapa sisi negatif tersebut, antara lain:
Pertama, waktu bekerja seorang Freelancer tak ditentukan. Artinya, ketika seorang klien meminta pekerjaan harus diselesaikan jam 3 pagi, maka mau tak mau Freelancer harus mengerjakan dan menyelesaikan hingga jam 3 pagi. Sehingga, dirinya akan bekerja dengan sembarang waktu (tak kenal waktu), untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
Bisa saja, Freelancer itu akan bekerja seharian di rumah, mulai dari pagi hingga pagi lagi. Bahkan terkadang, Freelancer itu akan sedikit abai terhadap keluarga, ketika dikejar-kejar dead-line pekerjaan yang harus dikerjakan. Karena, dead-line bagi Freelancer adalah harga mati.
Kedua, jumlah pekerjaan tak menentu. Hal yang harus disadari bagi seseorang yang akan terjun menjalani profesi freelancer ialah, pekerjaan yang dikerjakan setiap bulan cendrung naik turun. Ada kalanya, satu bulan full banyak orderan. Dan ada kalanya juga, satu bulan sepi orderan.
Nah, ketika sepi orderan inilah, Freelancer harus pandai-pandai memasarkan jasa yang dimilikinya. Sehingga, dirinya tetap memiliki pekerjaan (orderan), yang dapat memberikan income (pendapatan) pada dirinya setiap bulan.
Ketiga, tingkat stress cukup tinggi. Perlu diketahui, bahwa tingkat stress seorang Freelancer itu cukup tinggi lho…! Apalagi, pas dekat-dekat dead-line pekerjaan harus diserahkan. Bisa-bisa jantungan, kalau tak cepat-cepat diselesaikan.
Tapi, jangan khawatir, di balik tingkat stress yang cukup tinggi, akan terbayarkan ketika honor yang diperjanjikan telah dibayarkan oleh klien-nya. Maka, stress yang meningkat, langsung adem seketika ketika menyaksikan transfer-an uang masuk ke dalam rekening bank kita.
Keempat, Freelancer cenderung individualis. Masa sih Freelancer itu cenderung individualis? Ya memeng begitu faktanya. Freelancer, tidak akan memberikan orderan pekerjaan kepada orang lain, selagi dirinya masih bisa mengerjakannya sendiri. Karena, dengan memberikan orderan pada yang lain, telah mengurangi jatah pekerjaan yang dimilikinya.
Dan Freelancer biasanya, akan tetap menerima orderan, sebanyak-banyaknya. Dan orderan tersebut tidak akan sedikit pun diberikan pada yang lain. Selagi dirinya bisa mengerjakan, dalam batas waktu, dan keahlian yang dimilikinya.
Kelima, Freelancer sedikit bergaul. Tentu, sedikit bergaul dengan tetangga dan sanak saudara, karena seorang Freelancer itu sedang mengejar dead-line yang diberikan oleh klien. Maka tak heranlah jika Freelancer memiliki slogan, waktu adalah uang. Ya semakin baik menghabiskan waktu, maka semakin banyak uang yang diterimanya.
Keenam, nyerobot kerjaan orang lain. Freelancer kadang nyerobot kerjaan orang lain. Artinya, ada beberapa Freelancer, ketika ingin mendapatkan pekerjaan atau orderan, dirinya langsung datang ke pucuk pimpinan institusi bisnis lainnya. Padahal, pucuk pimpinan telah melakukan kerjasama dengan pihak lain.
Namun, kalau kita pikir-pikir dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya bukan hanya Freelancer yang suka nyerobot kerjaan orang lain. Banyak kok, yang bukan Freelancer juga sering nyerobot pekerjaan orang lain.
Tapi, gak juga semua Freelancer itu sering nyerobot kerjaan orang lain lho…! Ini, hanya segelintir oknum saja, dari seseorang yang memilih profesi Freelancer.
Tapi, satu hal yang harus Anda garis bawahi, jangan jadi Freelancer kalau Anda gak tangguh. Karena, seorang Freelancer merupakan orang-orang tangguh, yang siap bekerja kapan saja dan di mana saja.
Bahkan, ada beberapa freelancer, yang mendapatkan job dari luar negeri. Bayangkan saja, kalau dikasih bayaran pake dolar, kan lumayan kalau seandainya dikonversi (ditukar) ke Rupiah. Pasti akan geleng-geleng kepala ngeliat jumlahnya, Hehehe….!
Nah, ini menjadi salah satu peluang besar, bagi orang-orang yang memiliki keahlian bahasa, dan juga yang memiliki keahlian di bidang TI (teknologi informasi), Web Master, Web Desain, akuntansi, dan lain sebagainya. Yang jasanya, bisa dipasarkan oleh orang-orang se-antero dunia.
Intinya, menjadi freelancer merupakan pekerjaan yang lebih mengandalkan orang-orang keahlian tertentu, dan keahlian tersebut bisa dipasarkan dan dibutuhkan oleh kebanyakan orang.
Bila dipermudah lagi, freelancer merupakan pekerjaan yang lebih mengedepankan outuput produk ataupun jasa. Dan mengesampingkan waktu pekerjaan.
Artinya, hal terpenting klien (si pemberi kerja) mendapatkan outuput produk dan jasa secara terbaik. Dan si penerima kerja, boleh mengerjakan di mana saja. Asalkan pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan benar.
Tentu saja, setiap pekerjaan dan pilihan pekerjaan, akan ada sisi negatif dan sisi positif. Maka dari itu, mari kita ketahui sisi positif dan negatif dari profesi freelancer.
Sisi Positif Freelancer
Banyak sisi positif dari seorang yang bekerja sebagai Freelancer. Semoga, sisi positif ini, akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda, yang ingin menggeluti profesi Freelancer.Beberapa sisi positif seorang Freelancer, antara lain:
Pertama, seorang Freelancer memiliki kebebasan waktu. Artinya, pekerjaan yang dikerjakan oleh Freelancer, biasanya bersifat take-home (dibawa pulang). Dan klien (pihak pemberi kerja), tidak mempermasalahkan, dirinya mau mengerjakan kerjaan tersebut di mana saja.
Hal terpenting, output pekerjaan berupa produk ataupun jasa yang dihasilkan, harus diselesaikan sesuai tenggat waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Umpamanya pekerjaan yang diberikan 2 minggu, maka 2 minggu sudah harus diselesaikan. Karena, tak ada pekerjaan molor bagi seorang Freelancer.
Kedua, bayaran Freelancer cukup menggiurkan. Seorang Freelancer memiliki bayaran (pendapatan) yang cukup besar. Karena, kebanyakan dari Freelancer itu mengedepankan keahlian yang dimiliki. Dan orang-orang yang memberikan pekerjaan, akan berani membayar mahal.
Ketiga, Freelancer bisa mendapatkan pekerjaan dari mana saja. Artinya, Freelancer bisa mendapatkan pekerjaan, baik dari dalam negeri atau bahkan dari luar negeri. Karena, Freelancer tidak akan mempermasalahkan, dari mana dirinya mendapatkan pekerjaan. Hal terpenting, pekerjaan yang dikerjkan sesuai keahlian yang dimiliki.
Keempat, Freelancer banyak memiliki teman. Bagi Freelancer, teman merupakan mitra dan juga jaringan yang cukup penting. Karena, teman bisa menjadi sumber pemberi informasi kepada mitra-mitra lainnya, yang akan memberikan pekerjaan. Maka dari itu, tak heran jika Freelancer akan memiliki teman yang cukup banyak.
Kelima, produktivitas beriringan dengan pendapatan. Artinya, Freelancer yang rajin, ulet dan tekun, biasanya cendrung memiliki pendapatan yang cukup tinggi. Karena, profesi Freelancer itu cukup adil. Siapa yang mau berkeringat (bekerja keras) dan selalu meningkatkan produktivitas, akan beriringan dengan tingginya pendapatan yang dimiliki.
Keenam, Freelancer akan terbebas dari kemacetan jalanan. Sehingga, dengan terbebas dari kemacetan, dirinya dapat bekerja kapan saja dan di mana saja. Bisa bekerja semenjak pagi buta hingga malam hari. Ataupun dari malam hari hingga pagi buta. Sehingga, dengan terbebas dari kemacetan, ide dan kreativitas yang dimiliki tetap maknyus.
Dan perlu diketahui bersama, kemacetan yang ada di kota-kota besar, ternyata mampu menguras kreativitas dan juga kinerja seseorang. Sehingga, dengan banyaknya terkena macet di jalan. Maka, kreativitas dan kinerja seseorang cendrung mengalami penurunan.
Jika Anda tidak percaya, coba bagi Anda yang bekerja di kantor (karyawan). Setelah terkena kemacetan di jalan, dan sampai di kantor tempat Anda bekerja. Mata akan terasa ngantuk, dan pikiran ngalor-ngidul tak tahu kemana. Nah, hal yang menyebabkan seperti itu, ialah karena terkena macet di jalan raya.
Sisi Negatif Freelancer
Selain sisi positif, Freelancer juga memiliki sisi negatif. Di mana, sisi negatif ini supaya menjadi pertimbangan penting bagi seseorang yang akan meggeluti profesi Freelancer.Beberapa sisi negatif tersebut, antara lain:
Pertama, waktu bekerja seorang Freelancer tak ditentukan. Artinya, ketika seorang klien meminta pekerjaan harus diselesaikan jam 3 pagi, maka mau tak mau Freelancer harus mengerjakan dan menyelesaikan hingga jam 3 pagi. Sehingga, dirinya akan bekerja dengan sembarang waktu (tak kenal waktu), untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
Bisa saja, Freelancer itu akan bekerja seharian di rumah, mulai dari pagi hingga pagi lagi. Bahkan terkadang, Freelancer itu akan sedikit abai terhadap keluarga, ketika dikejar-kejar dead-line pekerjaan yang harus dikerjakan. Karena, dead-line bagi Freelancer adalah harga mati.
Kedua, jumlah pekerjaan tak menentu. Hal yang harus disadari bagi seseorang yang akan terjun menjalani profesi freelancer ialah, pekerjaan yang dikerjakan setiap bulan cendrung naik turun. Ada kalanya, satu bulan full banyak orderan. Dan ada kalanya juga, satu bulan sepi orderan.
Nah, ketika sepi orderan inilah, Freelancer harus pandai-pandai memasarkan jasa yang dimilikinya. Sehingga, dirinya tetap memiliki pekerjaan (orderan), yang dapat memberikan income (pendapatan) pada dirinya setiap bulan.
Ketiga, tingkat stress cukup tinggi. Perlu diketahui, bahwa tingkat stress seorang Freelancer itu cukup tinggi lho…! Apalagi, pas dekat-dekat dead-line pekerjaan harus diserahkan. Bisa-bisa jantungan, kalau tak cepat-cepat diselesaikan.
Tapi, jangan khawatir, di balik tingkat stress yang cukup tinggi, akan terbayarkan ketika honor yang diperjanjikan telah dibayarkan oleh klien-nya. Maka, stress yang meningkat, langsung adem seketika ketika menyaksikan transfer-an uang masuk ke dalam rekening bank kita.
Keempat, Freelancer cenderung individualis. Masa sih Freelancer itu cenderung individualis? Ya memeng begitu faktanya. Freelancer, tidak akan memberikan orderan pekerjaan kepada orang lain, selagi dirinya masih bisa mengerjakannya sendiri. Karena, dengan memberikan orderan pada yang lain, telah mengurangi jatah pekerjaan yang dimilikinya.
Dan Freelancer biasanya, akan tetap menerima orderan, sebanyak-banyaknya. Dan orderan tersebut tidak akan sedikit pun diberikan pada yang lain. Selagi dirinya bisa mengerjakan, dalam batas waktu, dan keahlian yang dimilikinya.
Kelima, Freelancer sedikit bergaul. Tentu, sedikit bergaul dengan tetangga dan sanak saudara, karena seorang Freelancer itu sedang mengejar dead-line yang diberikan oleh klien. Maka tak heranlah jika Freelancer memiliki slogan, waktu adalah uang. Ya semakin baik menghabiskan waktu, maka semakin banyak uang yang diterimanya.
Keenam, nyerobot kerjaan orang lain. Freelancer kadang nyerobot kerjaan orang lain. Artinya, ada beberapa Freelancer, ketika ingin mendapatkan pekerjaan atau orderan, dirinya langsung datang ke pucuk pimpinan institusi bisnis lainnya. Padahal, pucuk pimpinan telah melakukan kerjasama dengan pihak lain.
Namun, kalau kita pikir-pikir dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya bukan hanya Freelancer yang suka nyerobot kerjaan orang lain. Banyak kok, yang bukan Freelancer juga sering nyerobot pekerjaan orang lain.
Tapi, gak juga semua Freelancer itu sering nyerobot kerjaan orang lain lho…! Ini, hanya segelintir oknum saja, dari seseorang yang memilih profesi Freelancer.
Anda Tertarik Jadi Freelancer?
Setelah mengetahui sisi negatif dan positif dari profesi Freelancer, apakah Anda tertarik untuk menjalani profesi Freelancer? Kalau tertarik, silahkan cobalah peruntungan menjalani profesi sebagai Freelancer.Tapi, satu hal yang harus Anda garis bawahi, jangan jadi Freelancer kalau Anda gak tangguh. Karena, seorang Freelancer merupakan orang-orang tangguh, yang siap bekerja kapan saja dan di mana saja.